Skip to main content

Sebab Doa Tidak Terkabul

Syeikh yg mulia Ibrahim bin Adham pernah ditanya: "Tuan Guru, kenapa ya kami merasa do'a2 kami tidak terkabul?"


Syeikh Ibrahim bin Adham menjawab: "Ada sebab2 yg menjadikan do'a-do'a kalian tdk langsung diijabah oleh Allah:

1. Kalian mengaku kenal Allah tapi tdk memenuhi kewajiban-Nya.

2. Kalian mengaku cinta Rasulullah tapi mengabaikan sunahnya.

 3. Kalian membaca Alqur'an tapi tdk mengamalkan isinya. 

4. Kalian menerima nikmat2 Allah tapi tdk mensyukurinya

 5. Kalian mengaku bahwa setan musuh kalian tapi kalian ikuti ajakannya.

 6. Kalian mengakui adanya sorga tapi tdk menyiapkan bekalnya.

7. Kalian mengakui adanya neraka tapi tdk menjauhkn diri darinya.

8. Kalian meyakini kematian tapi tdk mempersiapkan diri utk menghadapinya.

 9. Ketika bangun tidur kalian sibuk dgn aib orang lain dan lupa aib kalian sendiri.

10. Kalian menyaksikan jenazah tapi tdk pernah mengambil pelajaran darinya.

Smg perilaku2 negatif ini tdk ada dalam diri kita. Sumber: KH. Ahmad Kosasih (Dewan Syariah PPPA @Daarul_Quran)

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.