Skip to main content

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald
Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Hidup ini bukan main catur sama Kasparov: sekali memindahkan bidak catur, kita nggak boleh mengulanginya lagi, nggak boleh dikoreksi. Hidup ini juga bukan jalan
tol. Satu arah. Kalau nyasar, kita harus keluar pintu tol selanjutnya untuk mengulangi langkah. Sebaliknya, dalam hidup kita tersedia banyak fasilitas buat memperbaiki langkah. Sebelum say goodbye sama hidup, kita masih terus bisa memperbaiki langkah. Di komputer aja selalu tersedia fasilitas undo. Kalau salah
ketik, klik, kamu bisa mengulangi atau kembali ke langkah yang kamu inginkan.
Kalau pernah bekerja menggunakan photoshop atau program-program berbasis windows, pasti kamu bisa mengatur berapa kali kamu bisa menggunakan fasilitas
undo. Artinya, jika mengeset 10 undo, kamu bisa berjalan mundur, mengulang, hingga 10 langkah sebelumnya.

Bahkan, seribu langkah salah yang kamu lakukan bisa menjadi nol dengan hanya satu langkah. Caranya tinggal tekan Control + Alt + Del. Kamu bisa bikin lembar kerja baru dengan Cntrl + n. Setelah itu, kamu bekerja dalam lembaran kosong lagi, memulai dari awal. Cara kerja itu bukan cuma dalam komputer. Dalam kehidupan kita pun nggak jauh beda. Kalau nggak percaya, coba simak kisah dahsyat perem-
puan berikut ini ….

Dulu, ada pelacur yang hampir seluruh hidupnya dia isi dengan menjual diri. Suatu saat, dia ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Pergilahdia menemui seorang rahib untuk bertobat. Namun, di perjalanan, dia kehausan yang dahsyat di tengah terik padang pasir mencekik lehernya. Untung aja, dia menemukan sebuah sumber air.

Tapi, beberapa saat sebelum air membasahi kerongkongannya, seekor anjing kehausan melintas di hadapannya. Tanpa berpikir panjang, dia memutuskan untuk
memberikan air kepada anjing itu dan membiarkan dirinya kehausan. Hingga di tengah perjalanan, dia mati kehausan. Malaikat penjaga surga dan penjaga neraka pun memperebutkan jiwanya. Malaikat penjaga neraka mengklaim bahwa perempuan itu pantas masuk neraka karena perempuan itu penuh dosa. Adapun
malaikat penjaga surga yakin bahwa dia sudah menutup hidupnya dengan baik dan layak masuk ke surga. Dan keputusannya adalah … Allah memutuskan bahwa si perempuan itu masuk surga!

Saya jadi inget sebuah hadis yang saya baca di kitab Arbain Nawawi 10 tahun lalu. Dalam kitab itu ada hadis yang ngejelasin dua jenis jalan hidup. Yang pertama,
sebaliknya, orang yang 99 persen hidupnya jadi orang baik-baik, tapi ketika beberapa langkah lagi sebelum masuk garis finis dan masuk surga, dia terpeleset ke dunia gelap dan cerita akhirnya jadi sad ending. Well come to the hell!
Jalan hidup yang kedua, hidup seorang pendosa yang 99 persen jatah umurnya dipenuhi kesalahan. Tapi, di akhir hayatnya, beberapa jengkal lagi dia jadi calon penghuni neraka, dia berbalik arah, Man! Dia menyesali kesalahan dan memperbaikinya. Kebaikan di akhir hayatnya yang sekejap itu menghapus semua dosanya dan dia pun masuk surga.

Saya percaya, kamu bisa menangkap maksud hadis ini. Yup! Nggak ada kata telat untuk memperbaiki diri. Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!

---Irfan amalee

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.