Skip to main content

Riya' Dan Bahayanya


 
1) Berkembangnya media sosial terkadang membuat kita pengen posting semua aktivitas kita | Biar semua orang tau kita lagi ngapain

2) Tapiii kan gak semua aktivitas kita itu harus dishare ke temen2 kita. Ya gaak? Apalagi aktivitas ibadah

3) Alhamdulillah, dah muroja'ah satu juz. | Hadits ke-120 kok lupa ya :(

4) OTW ke masjid nih, mau sholat shubuh berjama'ah | Suara ane pas jadi imam kedengaran gak ya sama akhwat di belakang?

5) Naaah status-status kayak gitu gak usah deh kita umbar ke khalayak ramai.

6) Tapi kan maksudnya biar jadi motivasi yg lain | Iya tapi kan gak perlu juga semua orang tau secara detil apa yang kita perbuat :)

7) Yang dikhawatirkan adalah muncul berbagai respon yang bervariasi dari temen2 kita

8) Waah ikhwan ini sholih banget | Yaelah sombong banget sih jadi orang

9) Nah ini nih salah satu bahanya. Bahaya juga buat orang lain

10) Riya' atau pengen dilihat orang itu bisa mempengaruhi keikhlasan kita  

11) "Hakikat riya' yaitu mncari apa yg ada didunia dg ibadah & pd asalnya adlh mencari posisi tmpt dihati manusia" (Imam Al-Qurthubi)

12) Pernah denger kan kisah 3 orang yg masuk neraka karena riya?

13) Di dalam hadits shohih riwayat imam muslim, pernah dikisahkan ada 3 orang yg masuk neraka karena RIYA'

14) Mereka itu adalah seorang mujahid, orang yg menuntut ilmu dan membaca Al-Qur'an, dan orang yang bersedekah.

15) Tapi mereka semua Allah masukkan ke dalam neraka karena Allah tahu bahwa mereka itu melakukannya dengan RIYA'

16) Tuh kan jangan sampe kita capek-capek ibadah tapi semuanya sia-sia hanya karena kita RIYA'  

17) Bahaya RIYA' yang kedua adalah timbul rasa UJUB alias bangga dengan amal sholih yg kita perbuat

18) Pada akhirnya timbul bahaya ketiga, yaitu meremehkan orang lain | Kita merasa lebih sholih ketimbang orang lain | Astaghfirullah..

19) Caranya kita tau kalo kita sedang riya' itu gimana? | Nah jawabannya udah dijawab nih sama sahabat 'Ali bin Abi Tholib....

20) Tiga ciri org yg RIYA' : yang pertama yaitu dia menjadi pemalas apabila sendirian

21) Yang kedua adalah ia menjadi bersemangat jika berada di tengah -tengah orang banyak

22) Dan ciri terakhir adalah dia menambah kegiatan kerjanya jika dipuji dan berkurang jika diejek

23) Yaudah ane gak usah ibadah ah kalo lagi banyak orang, takut riya' | Eeitts, itu RIYA' juga loh

24) Imam Nawawi menjelaskan orang yg meninggalkan sesuatu KARENA MANUSIA adalah RIYA', karena melakukannya karena manusia

25) Adapun cara kita ketika hati ini dihinggapi rasa riya' ada dua, yaitu.

26) Imam Nawawi menjelaskan kita boleh menunda sesuatu untuk dilakukan di tempat lain supaya tidak RIYA'  

27) Kalo lagi sholat berjama'ah gimana? | Nah cara menghadapi yang kedua adalah

28) ...Kita lawan rasa RIYA' itu. Alias kita harus perang batin melawan bisikan setan supaya kita gak RIYA'

29) Nah gitu caranya, kita harus bisa melawan rasa RIYA' karena RIYA' ini adalah musuhnya IKHLAS

30) Terakhir, dari Ust.Ahmad Zainuddin, Lc, ttg ciri apakah kita sudah ikhlas atau belum yaitu

31) ...Dia tetap istiqomah dengan amal sholihnya meskipun tidak ada orang yg melihat.

32) ...dan dia tetap istiqomah dengan amal sholihnya meskipun tidak ada penghargaan atas kebaikannya

33) Jadi gak ngefek tuh dia dipuji atau enggak, karena semua ibadah hanyalah utk Allah :)

@sahabat_Islami

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.