Skip to main content

Obat itu bernama Maaf

 
1. Bismillah. Assalamu'alaikum. Sakit hati, mengapa terus dipelihara?!... Obatilah dengan memaafkannya..


2. Tidak seperti ketika sakit di badan... seringkali seseorang malah 'memelihara' sakit di hatinya, 'Sakitnya tuh disini' kalo kata orang

3. Padahal harusnya dia bisa segera mengobati lara hatinya, sebagaimana dia bisa segera mengobati sakit badannya.

4. Dan diantara obat pelipur lara hati yg PALING ampuh adalah MEMAAFKAN kesalahan orang yang menyakiti kita.

5. Karena itulah sumber dan sebab utama sakitnya hati kita, dan ketika sumber sakitnya teratasi, tentu sakit hati kita akan hilang sendiri.

6. Seringkali seseorang tidak mau, atau gengsi, atau merasa rugi bila memaafkan orang lain,

7. ... padahal sebenarnya dgn begitu dia akan rugi sendiri, karena hatinya akan sakit, tersiksa, dan TERBEBANI terus-menerus.

8. Seringkali seseorang TIDAK INGIN memaafkan kesalahan orang lain, kecuali bila orang tersebut yang meminta maaf kepadanya duluan,

9. ... padahal apakah dia akan melakukan hal yg sama saat badannya disakiti orang lain?!

10. Apakah dia mau menunggu hingga orang lain mau mengobati sakit di badannya?!

11. Maafkanlah kesalahan orang lain… karena dia sama sekali tidak akan mampu mengubah TAKDIR kita…

12. Maafkanlah dia…

karena dengannya Allah menjanjikan pahala yg tiada tara:

13. (Artinya) "Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya itu Allah (yg menentukannya)". [QS. Asy-Syuro: 40]

14. Maafkanlah dia…

karena dengannya Allah akan mengampuni Anda:

15. (Artinya) "Maafkanlah, dan berlapang dadalah, tidakkah kalian ingin Allah mengampuni kalian?!" [QS. Annur: 22]

16. Maafkanlah dia...

karena setiap anak adam itu banyak salah, dan tentunya kita senang bila dimaafkan orang lain,

17. Padahal Nabi -shollallohu 'alaihi wasallam- telah bersabda:
18. "Tidaklah sempurna iman seseorang, hingga dia menyukai untuk orang lain, apa yang dia sukai untuk dirinya sendiri". [HR. Bukhori Muslim]

19. Maafkanlah dia…

karena kita harusnya bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan kita lebih tinggi darinya…

20. Kita yg disalahi, bukan orang yang menyalahi…

21. Maafkanlah dia,

agar sakit hati kita segera hilang… Agar hati kita menjadi ringan, bahagia, dan lapang…

@IslamDiaries

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.