Skip to main content

Menikah Itu Mudah dan Berkah

 
1. Menikah itu mudah. Itulah pesan saya di Bagian Membangun Cinta dalam Novel AID (Allah Itu Dekat). Sekaligus menikah itu berkah.
 
2. Menikah itu mudah, tentu bagi yang tidak ingin mempersulitnya. Tetapi jangan menyepelekan pernikahan.
 
3. Bila kita sudah memiliki kesiapan mental menerima pasangan kita dan siap bertanggung jawab, maka menikahlah. Bila belum ya tunggu.
  
4. Siap bertanggung jawab artinya siap all out, bukan setengah2. Pernikahan tak baik dijadikan hal yang sampingan.
 
5. Karena itu saya tak menyukai orang yang sedang sibuk kuliah lalu menikah sebagai sampingan. Itu tidak all out dan buruk bagi pernikahan.
 
6. Meskipun menikah itu mudah, ingat mempertahankan pernikahan itu susah. Buktinya banyak pernikahan selebritis yang hancur.
 
7. Menikah itu mudah dalam arti jgn terlalu memikirkan rezeki anda berdua. Allah SWT akan menolong org2 yg menikah. Tapi syaratnya: all out.
 
8. Menikah itu mudah dalam arti permudahlah proses dan walimahnya, tidak perlu bermewah-mewah. Sederhana tapi khidmat.
 
9. Dulu dalam pernikahan kami, yang makan pertama kali hidangan walimah kami adalah tetangga2 kami yang miskin. Dan itu berkah.
 
10. Menikah itu mudah dalam arti jangan terlalu banyak syarat pasangan yang kita ajukan (meski boleh): rupawan, kaya, nasab, dan agamanya.
 
11. Kalau ada orang yg sempurna dgn keempat hal itu, yakinlah orang lain sering lebih pantas mendapatkannya ketimbang kita
 
12. Krn itu kiatnya: ambil yg agamanya baik dan kalau belum cukup ambil satu lagi syarat lainnya, misalnya: rupawan. 2 syarat lebih mudah.
 
13. Menikah itu mudah dalam arti hendaklah muslimah memudahkan maharnya. Ini sekedar anjuran. Tapi ini akan memudahkan pernikahan.
  
14. Menikah itu mudah bila kita tdk fokus dengan calon pasangan, tetapi fokus pada diri sendiri. Mencari2 calon pasangan hanya bikin galau.
 
15. Binalah diri kita untuk siap menerima pasangan apa adanya. Usir karakter Penuntut, dan isi jiwa dengan karakter Pemberi. ~>Baca buku NQ
 
16. Binalah diri kita dan bertawakkallah kepada Allah SWT untuk mendatangkan jodoh kita. Binalah diri dan berdoa.
 
17. Kisah pernikahan mbak saya dalam Novel AID menjadi saksi betapa Allah SWT mendatangkan jodoh untuk kakak saya setelah pernikahan saya.
  
18. Sungguh saya doakan kakak saya di shalat2 saya. Maka berdoalah dengan sepenuh hati.
 
19. Tanpa pacaran, kakak saya pun menikah setelah bertemu dengan seseorang yang berniat menikahinya. Itu datangkan berkah.

20. Saat walimah, nasi hampir habis, tapi nasi seperti air yang "ngethuk", air yang keluar dari sumber air terus menerus. Berkah dari Allah.
 
21. Hg walimah selesai, nasi itu tak pernah habis. Setelah dinikmati panitia, nasi itu masih ada, bersisa. Subhanallah. Berkah luar biasa.
 
22. Bila setelah membina diri dgn baik dan berdoa sungguh2 tak jua datang jodoh kita mk berhusnuzhonlah kepada Allah. Sibukkan diri dg amal.
  
23. Yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan untuk anda pasangan anda di sorgaNya kelak, yang pasti lebih baik.
 
24. Namun berdasarkan pengamatan saya, biasanya yang menyiapkan diri dengan baik, dimudahkan mendapatkan jodohnya.
 
25. Yang perlu difahami dalam hal ini, seorang muslimah boleh aktif dlm urusan jodohnya. Ingat, Khadijah ra aktif "meminta" Rasulullah SAW.
 
26. Tentu dengan tetap menjaga kehormatan muslimah tsb. Misalnya dengan meminta tolong ortunya/pihak ketiga yang bisa membantunya.
 
27. Ya Allah mudahkan jodoh untuk saudara/i-ku yang jomblo. Berikan mereka jodoh yang baik. Aamiin.
 
28. Banyak keragu2an yang dialami oleh lelaki yang belum mapan untuk menikah. Mereka merasa perlu punya rumah dll-nya terlebih dulu.
 
29. Saya berpendapat: yang penting berpenghasilan tetap ataupun tetap berpenghasilan dan bertanggung jawab (all out), maka layak menikah.
 
30. Sebab menunggu mapan mungkin perlu nunggu usia 40-an tahun. Dan bagaimana kalo gak mapan2? Apa gak jadi menikah?
 
31. Karena itu, bila lelaki muslim berani menikah sebelum mapan, pasangannya harus bs memahami dan saling menolong dlm mengarungi kehidupan
 
32. Hadapi ketiadaan banyak hal dengan kesabaran, dekatkan diri kepada Allah. Pertolongan Allah akan selalu datang bila kita bertakwa.
 
33. Bila pasangannya mau saling menolong seperti itu, sang suami jangan bergantung kepadanya. Harus ditanamkan bahwa suamilah yang bertgjwb.
 
34. Suami harus berusaha memandirikan dirinya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Penghasilan isteri hendaknya sebagai dukungan isteri saja.
 
35. Dominannya kontribusi isteri dalam keluarga dikhawatirkan akan merobohkan sendi2 keluarga saat isteri merasa terbebani.
 
36. Karena itu bila isteri masih dominan dlm kontribusi terhadap kebutuhan keluarga, ia perlu bantu suaminya berkembang agar bs mengimbangi.
 
37. Tentu isteri berhak mengembangkan bakat/skillnya, tetapi ia harus mendukung suaminya bisa semakin berperan dalam ekonomi keluarga.
 
38. Dalam beberapa situasi yang saya amati, melemahnya peran ekonomi suami sering memicu kekurangharmonisan dalam keluarga.
 
39. Tentu tidak mustahil ada individu2 yang memiliki kebesaran jiwa yg luar biasa yg mampu harmonis dalam situasi lemahnya peran suami tsb.
 
40. Hal lain yg mampu memicu ketidakharmonisan keluarga adalah MASA LALU. Kesalahan masa lalu yg terungkap kemudian bisa memicu cerai.
 
41. Padahal Atiek CB pernah bersenandung,"Setiap orang pasti punya satu masalah dan masa lalu." Jadi gimana dong?
 
42. Dalam hal ini, mestinya kita menyadari bahwa masa lalu hendaklah ditimbang dalam kerangka masa depan.
 
43. Masa lalu yang bisa mempengaruhi masa depan, boleh saja dipersoalkan. Tapi bila tak ada pengaruhnya, maka hendaknya dimaafkan saja.
 
44. Bila semua kewajiban ditunaikan, dan masa lalu hanyalah sekedar sejarah, maka tak perlu dipersoalkan apalagi hingga menuntut cerai.
 
45. Yakinlah, perceraian sering bukan solusi, bahkan menimbulkan masalah baru. Karena itu cerai halal tapi dimurkai. Gunakan dgn sgt bijak.
 
46. Hal lain yang sering menimbulkan ketidakharmonisan adalah perbedaan kepribadian. Yang satu rapi, yang satu cuwek, misalnya.
 
47. Ketidakharmonisan terjadi bila salah satu pihak atau keduanya merasa kepribadiannya-lah yang terbaik. Padahal itu tidak benar.
 
48. Setiap kepribadian memiliki keunggulan dan juga memiliki kekurangan. Saling melengkapi.
 
49. Saya justru menganjurkan pasangan yang berbeda kepribadian akan lebih baik karena saling melengkapi.
 
50. Namun bila jodoh yang tersedia pun kepribadiannya sama, ya tidak usah dipersoalkan. Terima saja.
 
51. Yang penting ada kesadaran bahwa ada kekurangan bersama yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah.
 
52. Untuk itu perlu kedua pihak memahami kekuatan kepribadian bersama dan kekurangan kepribadian bersama.
 
53. Saya cukupkan hal-hal yang bisa membuat tidak harmonis keluarga. Sekarang saya ulas masalah cinta. Uhuk uhuk.
 
54. Haruskah ada cinta sebelum memasuki gerbang pernikahan ataukah cinta bukan hal yang utama?
 
55. Orang-orang masa kini yang mengagungkan cinta biasanya menjawab,"harus ada cinta sebagai bekal menikah."
 
56. Tapi ternyata bekal cinta itu tak bisa langgeng. Banyak yang baru beberapa tahun menikah dengan cinta tiba2 cerai. Cintanya ke mana?
  
57. Padahal sebelumnya mereka sudah pacaran sekian tahun. Kok bisa hilang cinta itu? Keluarga pun pecah. Gimana ini?
 
58. Jadi itu membuktikan bahwa cinta itu naik turun, kayak harga saham. Kadang biisa anjlok sampai titik nol bahkan minus.
 
59. Karena itu cinta itu bisa dibangun, menurut saya. Seperti yang saya kisahkan dalam bagian Membangun Cinta Novel AID (Allah Itu Dekat).
  
60. Dulu saya menikah tanpa cinta. Setelah melihat isteri saya pun saya tidak bernafsu untuk menikahi. Lalu saya ditanya,"Bagaimana?"
 
61. Saya jawab,"Saya tidak bernafsu untuk menikahinya tapi tak ada alasan bagi saya untuk menolak menikahinya." Maka saya putuskan menikah.
 
62. Calon isteri waktu itu melihat saya menyeramkan: kecil, kurus kerempeng, hitam. Tapi ia meyakini saya baik. Lalu ia putuskan menerima.
 
63. Jadi saya dan calon isteri waktu itu tidak ada cinta. Yang ada adalah keyakinan/harapan bahwa calon pasangan memiliki agama yang baik.
 
64. Sunnah Nabi SAW menganjurkan kedua calon pasangan saling melihat dan kami lakukan saat lamaran. Dgn demikian kita ridha dgn sang calon.
 
65. Boleh jadi tidak ada klik saat melihat sang calon, tapi bisa menerima keadaannya, menurut saya kita bisa memutuskan untuk menikahinya.
 
66. Jadi asal kita setidaknya di titik nol, bukan titik minus, dan ada harapan untuk menaikkannya ke titik positif, menikah saja.
 
67. Kalo posisinya di titik minus (benci), saya sarankan untuk tidak menikah. Terlalu berat untuk membangun cinta dari titik minus.
 
68. Dalam keadaan berada di titik 0, maka yang harus dilakukan segera setelah menikah adalah Bangun Cinta. Ya, cinta harus segera dibangun.
 
69. Harus ada upaya2 sadar dan bersungguh2 menumbuhkan rasa cinta untuk pasangan yg berada di titik 0. Dimulai dari pengenalan kepribadian.
 
70. Dengan memahami kepribadian pasangan kita bisa berperilaku sesuai harapan pasangan. Hal ini akan bangun cinta, menumbuhkan bibit cinta.
 
71. Bila kedua pasangan melakukan hal yang sama, maka semakin banyak bibit2 cinta yg ditaburkan. Dari titik 0 bergerak ke titik2 positif.
 
72. Dan u bisa melakukan Bangun Cinta, kedua pasangan atau salah satu di antaranya mesti memiliki ideologi atau Semangat Memberi (Sedekah).
 
73. Semangat Memberi ini biasanya dimiliki orang yg agamanya baik. Karena itu Nabi SAW menganjurkan menikahi pasangan itu karena agamanya.
 
74. Jadi pasangan yang agamanya baik akan bisa mengimplementasikan Bangun Cinta karena Semangat Memberi yang ada pada mereka.
  
75. Lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk Membangun Cinta? Bagaimana kita bisa menumbuhkan bibit2 cinta?
 
76. Menurut saya, cinta itu berasal dari kelebihan. Kita akan mencintai sesuatu yang istimewa/lebih, yang di atas biasa.
 
77. Adapun detektor keistimewaan/kelebihan itu menurutku adalah panca indera + hati (rasa)+akal (logika). Mungkin ada detektor lainnya.
 
77. Adapun detektor keistimewaan/kelebihan itu menurutku adalah panca indera + hati (rasa)+akal (logika). Mungkin ada detektor lainnya.
 
79. ...tangan yang meraba, akal yang berpikir, dan hati yang merasa. Itulah pintu-pintu cinta.
 
80. Karena itu untuk menumbuhkan bibit2 cinta kita bisa menyajikan sesuatu yang indah, yang merdu, yang lezat, yang harum, yang halus ...
 
81. Sesuatu yang indah yg menumbuhkan cinta bisa disajikan dalam bentuk statis (penampilan) bisa juga dalam bentuk dinamis (gerak/gerik).
 
82. Sesuatu yang merdu yg bisa menumbuhkan cinta bisa disajikan dalam bentuk nada bicara bisa juga dalam bentuk diksi (pilihan kata).
  
83. Karena itu saya memillih kata "Diajeng" untuk memanggil isteri saya agar bisa menumbuhkan cinta. Mencontoh Nabi SAW. Uhuy.
 
84. Sebelumnya karena dipanggil "Dik", saya balas dengan memanggilnya "Mbak". Hasilnya: plak ! Hiks. Hiks.
 
85. Sesuatu yang lezat yang bisa menumbuhkan cinta adalah berasal dari makanan. Kalo yang ini saya gak bisa masak, hehe...
 
86. Sesuatu yang harum yg bisa menumbuhkan cinta bisa berasal dari wangi natural ataupun wangi instan.
 
87. Untuk mendapatkan wangi badan yang natural tentu perlu diperhatikan makanan. Jangan makan yang menghasilkan bau ekstrim.
 
88. Sesuatu yang halus yg bisa menumbuhkan cinta adalah kulit atau rambut yang dirawat. Maka rawatlah.
 
89. Sesuatu yang dipikirkan yg bisa menumbuhkan cinta adalah pikiran2 yang solutif atau inspiratif. Maka belajar/tambah wawasanlah.
 
90. Sesuatu yang dirasakan yg bisa menumbuhkan cinta adalah kebaikan2 hati berupa keikhlasan, ketulusan, dan amal2 baik lainnya.
 
91. Jadi banyak pintu-pintu cinta yang dapat kita gunakan Bangun Cinta dan menumbuhkan bibit-bibit cinta. Syaratnya: punya Semangat Memberi.
 
92. Saya biasa memuji2 isteri saya dalam rangka Bangun Cinta, dan efeknya belakangan isteri mulai memuji saya. Siapa Memberi, Ia Diberi.
 
93. Karena itu, posisi hubungan kami yang sudah 21 tahun bukan di titik 0 lagi, tapi sudah berada di kisaran titik 90-100. Alhamdulillah.
 
94. Jadi Bangun Cinta ini bukan sekedar teori. Tapi ia sudah saya aplikasikan dengan baik. Alhamdulillah.
 
95. Bagaimana kiat2 praktis menumbuhkan bibit-bibit cinta pasangan suami-isteri? Saya memilih: senyum. Inilah yang paling mudah dilakukan.
 
96. Pantaslah Nabi SAW bersabda: tabassumuka fi wajhi akhika shadaqah. Tersenyum ke wajah saudaramu itu sedekah.
 
97. Tersenyum kepada isteri tentu juga sedekah. Bahkan tentu lebih utama karena akan memperkokoh keluarga.
 
98. Pentingnya tersenyum ini membuat selebritis melatih tersenyum profesional mereka. Cukup dengan melengkungkan bibir ke atas: tersenyum.
 
99. Tentu lebih baik bila senyumnya natural. Apa cirinya? Cirinya kerutan di sudut luar mata.
 
100. Maka jangan pelit senyum kepada pasanganmu. Tumbuhkan bibit2 cinta dengan senyum tulusmu.
 
101. Kiat praktis berikutnya adalah memberi perhatian. Perhatikan apa yang menjadi kesukaan pasanganmu. Penuhi jika bisa.
 
102. Untuk bisa memberi perhatian, kita bisa dg memahami kepribadian, bisa dengan mengenal ybs sejak kecilnya, dan bisa dengan komunikasi.
 
103. Karena itu komunikasi sangat penting dikuasai. Communication skill ini benar2 perlu dipelajari dengan seksama. Latih dan latih terus.
 
104. Bukan hanya bahasa verbal, tapi non verbal (body language) perlu dikuasai. Perhatikan tanda2 pasangan saat bad mood ataupun good mood.
 
105. Dengan memahami body language pasangan, kita akan lebih mudah memberi perhatian. Dan itu menumbuhkan bibit-bibit cinta.
 
106. Untuk bisa mempraktikkan kiat praktis memberi perhatian, anda perlu belajar proaktif. Belajar memulai. Dan itu perlu kerendahan hati.
 
107. Buang jauh2 sikap jaim kepada pasangan. Jangan menunggu pasangan, tapi mulai dari diri sendiri dulu. Proaktif.
 
108. Jangan menuntut pasangan tersenyum. Mulai dengan senyum kita untuknya, niscaya ia akan membalas.
 
109. Jangan menuntut pasangan memberi perhatian. Berikan perhatian kita kepada pasangan, niscaya ia akan membalas.
 
110. Jika dua kiat praktis ini: Senyum dan Memberi Perhatian, dipraktikkan niscaya akan tumbuh benih-benih cinta di antara suami-isteri.
 
111. Silakan kembangkan kiat-kiat lain dari pintu-pintu cinta yang lain. Tentu akan lebih mempercepat proses Bangun Cinta.
 
112. Kini tinggal merawat benih cinta dari virus yang akan memangsanya, yaitu konflik. Bl bs diatasi, konflik yg teratasi jadi pupuk cinta.
  
113.. Untuk mengatasi konflik, penguasaan skill komunikasi sangat penting. Karena komunikasi adalah bagian dari solusi konflik.
 
114. Yg menarik, komunikasi ini selain mampu menghadirkan solusi konflik, juga bs mencegah munculnya konflik. Btpa penting skill komunikasi.
 
115. Dengan munculnya twit ini, berakhirlah kultwit Keluarga dan Membangun Cinta, hasil pengalaman 21 tahun menikah. Semoga manfaat. END.
 
@dedhi_suharto
sumber: chirpstory.com

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.