Skip to main content

Mengapa Tanah ini Yang Dipilih Allah



Kenapa ALLAH SWT memilih untuk menurunkan risalah abadi dan universal itu di tanah Arab?

Memangnya apa keistimewaan Jazirah Arabia itu?

Pernyataan ini memunculkan rasa ingin tahu, mengingat saat ini negeri Arab justru menjadi pusat konflik bersenjata international

Negeri yang tidak pernah sepi dari huru-hara dan kerusuhan.

Kalau kita kaitkan dengan visi misi Islam yang salah satunya adalah rahmatan llil-alamin, rasanya seperti kehilangan makna.

Seperi yang ditulis oleh Dr. Said Ramadhan Al-Buthi, bahwa turunnya Islam pertama di negeri Arab bukan sekedar kebetulan.

Juga bukan semata karena di sana ada tokoh paling jahat semacam Abu Jahal cs.

Namun ada sekian banyak skenario samawi yang akhir-akhir ini mulai terkuak.

Kita di zaman sekarang ini akan menyaksikan betapa rapi rencana besar dan strategi ALLAH SWT jangka panjang,

sehingga pilihan untuk menurunkan risalah terakhir-Nya memang negeri Arabia.

Apa yang disebutkan Al-Buthi itu benar.

Negeri Arab yang meski tandus, tidak ada pohon dan air, namun negeri ini menyimpan banyak alasan untuk mendapatkan kehormatan itu.

Ada beberapa alasan rabbani dan hikmah, di antaranya:
1. Di Jazirah Arab Ada Rumah Ibadah Pertama

Tanah Syam (Palestina) merupakan negeri para Nabi dan Rasul. Hampir semua Nabi pernah ada di tanah itu.

Sehingga hampir semua agama dilahirkan di tanah ini.


Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar dalam sejarah manusia yang dilahirkan di negeri Syam.

Namun sesungguhnya rumah ibadah pertama di muka bumi justru tidak di Syam, melainkan di Jazirah Arabia

Yaitu dengan dibangunnya rumah ALLAH (Baitullah) yang pertama kali di tengah gurun pasir jazirah arabia.

Rumah ibadah pertama itu menurut riwayat dibangun jauh sebelum adanya peradaban manusia.

Adalah para malaikat yang turun ke muka bumi atas izin ALLAH untuk membangunnya.

Lalu mereka bertawaf di sekeliling ka’bah

itu sebagai upaya pertama menjadikan rumah itu sebagai pusat peribadatan umat manusia hingga hari kiamat menjelang.

Ketika Adam AS diturunkan ke muka bumi, beliau diturunkan di negeri yang sekarang dikenal dengan India.

Sedangkan isterinya diturunkan di dekat ka’bah

Lalu atas izin ALLAH keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, beberapa kilometer dari tempat dibangunnya ka’bah

Maka jadilah wilayah sekitar ka’bah itu sebagai tempat tinggal mereka dan ka’bah sebagai tempat pusat peribadatan umat manusia.

Dan di situlah seluruh umat manusia berasal dan di tempat itu pula manusia sejak dini sudah mengenal sebuah rumah ibadah.

Hal ini sesuai dengan firman ALLAH SWT :



2. Jazirah Arabia Adalah Posisi Strategis

Bila kita cermati peta dunia, kita akan mendapati adanya banyak benua yang menjadi titik pusat peradaban manusia.

Dan Jazirah Arabia terletak di antara tiga benua besar yang sepanjang sejarah menjadi pusat peradaban manusia.

Sejak masa Rasulullah SAW, posisi jazirah arabia adalah posisi yang strategis dan tepat berada di tengah-tengah dari pusat peradaban dunia.

Bahkan di masa itu, bangsa Arab mengenal dua jenis mata uang sekaligus, yaitu dinar dan dirham.

Dinar adalah jenis mata uang emas yang berlaku di Barat yaitu Romawi dan Yunani.

Dan Dirham adalah mata uang perak yang dikenal di negeri timur seperti Persia.

Dalam literatur fiqih Islam, baik dinar maupun dirham sama-sama diakui dan dipakai sebagai mata uang yang berlaku.

Ini menunjukkan bahwa jazirah arab punya akses yang mudah baik ke barat maupun ke timur.

Bahkan ke utara maupun ke selatan, yaitu Syam di utara dan Yaman di Selatan.

Dengan demikian, ketika Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan diperintahkan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia,

dan itu sangat terbantu dengan posisi jazirah arabia yang memang sangat strategis dan tepat berada di pertemuan semua peradaban.

Kita tidak bisa membayangkan bila Islam diturunkan di wilayah kutub utara yang dingin dan jauh dari mana-mana.

Tentu akan sangat lambat sekali dikenal di berbagai peradaban dunia.

Juga tidak bisa kita bayangkan bila Islam diturunkan di kepulauan Irian yang jauh dari peradaban manusia

Tentu Islam hingga hari ini masih mengalami kendala dalam penyebaran.

Sebaliknya, jazirah arabia itu memiliki akses jalan darat dan laut yang sama-sama bermanfaat.

Sehingga para dai Islam bisa menelusuri kedua jalur itu dengan mudah.

Sehingga di abad pertama hijriyah sekalipun, Islam sudah masuk ke berbagai pusat peradaban dunia

Bahkan munurut Hamka, di abad itu Islam sudah sampai ke negeri nusantara ini.

Dan bahkan salah seorang shahabat yaitu Yazid bin Mu’awiyah ikut dalam rombongan para dai itu ke negeri ini dengan menyamar.

3. Kesucian Bangsa Arab

Stigma yang selama ini terbentuk di benak tiap orang adalah bahwa orang arab di masa Rasulullah SAW itu jahiliyah.

Keterbelakangan teknologi dan ilmu pengetahuan dianggap sebagai contoh untuk menjelaskan makna jahiliyah.

Padahal yang dimaksud dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan teknologi, juga bukan kesederhanaan kehidupan suatu bangsa.

Jahiliyah dalam pandangan Quran adalah lawan dari Islam. Maka hukum jahiliyah adalah lawan dari hukum Islam.

Kosmetik jahiliyah adalah lawan dari kosmetik Islam. Semangat jahiliyah adalah lawan dari semangat Islam.

Bangsa Arab memang sedikit terbelakang secara teknologi dibandingkan peradaban lainnya di masa yang sama.

Mereka hidup di gurun pasir yang masih murni dengan menghirup udara segar.

Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah bangsa lain yang sudah semakin terkotori oleh budaya kota

maka bangsa Arab hidup dengan kemurnian nilai kemanusiaan yang masih asli.

Maka sifat jujur, amanah, saling menghormati dan keadilan adalah ciri mendasar dari watak bangsa yang hidup dekat dengan alam.

Sesuatu yang sulit didapat dari bangsa lain yang hidup di tengah hiruk pikuk kota.

Sebagai contoh mudah, bangsa Arab punya akhlaq mulia sebagai penerima tamu.

Pelayanan kepada seorang tamu yang meski belum dikenal merupakan bagian dari harga diri seorang arab sejati.

Pantang bagi mereka menyia-nyiakan tamu yang datang. Kalau perlu semua persediaan makan yang mereka miliki pun diberikan kepada tamu.

Pantang bagi bangsa arab menolak permintaan orang yang kesusahan. Mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang paling dasar.

Ketika bangsa lain mengalami degradasi moral seperti minum khamar dan menyembah berhala,

bangsa Arab hanyalah menjadi korban interaksi dengan mereka.

360 berhala yang ada di sekeliling ka’bah tidak lain karena pengaruh interaksi mereka dengan peradaban barat yang amat menggemari patung.

Bahkan sebuah berhala yang paling besar yaitu hubal, tidak lain merupakan sebuah patung yang diimpor oleh bangsa Arab dari peradaban luar.

Maka budaya paganisme yg ada di arab tidak lain hanyalah pengaruh buruk yang diterima sebagai imbas dari pergaulan mereka

Itu akibat imbas pergaulan mereka dengan budaya Romawi, Yunani dan Yaman

Termasuk juga minum khamar yang memabukkan, adalah budaya yang mereka import dari luar peradaban mereka

Namun sifat jujur, amanah, terbuka dan menghormati sesama merupakan akhlaq dan watak dasar yang tidak bisa hilang begitu saja

Dan watak dasar seperti ini dibutuhkan untuk seorang dai, apalagi generasi dai pertama.

Mereka tidak pernah merasa perlu untuk memutar balik ayat ALLAH sebagaimana Yahudi dan Nasrani melakukannya.

Sebab mereka punya nurani yang sangat bersih dari noda kotor.

Yang mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh kepada apa yang ALLAH perintahkan.

Begitu cahaya iman masuk ke dalam dada yang masih bersih dan suci, maka sinar itu membentuk proyeksi iman yang amal yang luar biasa.


Berbeda dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda jahiliyah, tak satu pun ayat turun kecuali ditolaknya.

Dan tak satu pun Nabi yang datang kecuali didustainya

Bangsa Arab tidak melakukan hal itu saat iman sudah masuk ke dalam dada.

Maka ending sirah nabawiyah adalah ending yang paling indah dibandingkan dengan Nabi lainnya.

Sebab pemandangannya adalah sebuah lembah di tanah Arafah

di mana ratusan ribu bangsa Arab berkumpul melakukan ibadah haji dan mendengarkan khutbah seorang nabi terakhir.

Sejarah Rasulullah berakhir dengan masuk Islamnya semua bangsa Arab.

Bandingkan dengan sejarah kristen yang berakhir dengan 'terbunuhnya' sang nabi.

Atau yahudi yang berakhir dengan pengingkaran atas ajaran nabinya.

Hanya bangsa yang hatinya masih bersih saja yang mampu menjadi tiang pancang peradaban manusia

dan menjadi titik tolak penyebar agama terakhir ke seluruh penjuru dunia

4. Faktor Bahasa
Sudah menjadi ketetapan ALLAH SWT untuk mengirim Nabi dengan bahasa umatnya.

Agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara Nabi dan umatnya.

Namun ketika semua Nabi telah terutus untuk semua elemen umat manusia,

maka ALLAH SWT menetapkan adanya Nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia.

Dan kelebihannya adalah bahwa risalah yang dibawa Nabi tersebut akan tetap abadi terus hingga selesainya kehidupan di muka bumi ini.

Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi risalah secara abadi.

Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu punya masa eksis yang terbatas.

Lewat dari masanya, maka bahasa itu tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali

Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah besar umat manusia sepanjang masa.

Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adlh bahasa Arab, sebagai satu-satunya bahasa yg pernah ada dimuka bumi yg sudah berusia ribuan tahun

Bahasa Arab hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar umat manusia.

Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di Arab dengan seorang Nabi yang berbicara dalam bahasa Arab.

Ternyata bahasa Arab itu adalah bahasa tertua di dunia. bulletin.arraitiyah.com/bahasa-arab-ad…

Sejak zaman Nabi Ibrahim AS bahasa itu sudah digunakan.

Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa umat manusia yang pertama.

Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa ahli syurga adalah bahasa Arab.

Dan asal-usul manusia juga dari syurga, yaitu Nabi Adam dan isterinya Hawa yang keduanya pernah tinggal di syurga.

Wajar bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli syurga.

Ketika keduanya turun ke bumi, maka bahasa kedua “alien” itu adalah bahasa Arab, sebagai bahasa tempat asal mereka.

Dan ketika mereka berdua beranak-pinak,

sangat besar kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa syurga itu kepada nenek moyang manusia, yaitu bahasa arab

Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa Arab memiliki jumlah kosa kata yang paling besar.

Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yg menyebutkan bhw bahasa Arab memiliki sinonim yg paling banyak dlm penyebutan nama2 benda.

Misalnya untuk seekor unta, orang arab punya sekitar 800 kata yg identik dgn unta. Untuk kata yg identik dengan anjing ada sekitar 100 kata.

Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa Arab dalam hal kekayaan perbendaharaannya.

Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaikan dan Al-Quran diturunkan

5. Arab Adalah Negeri Tanpa Kemajuan Material Sebelumnya

Seandainya sebelum turunnya Muhammad SAW bangsa Arab sudah maju dari sisi peradaban materialis,

maka bisa jadi orang akan menganggap bahwa Islam hanyalah berfungsi pada sisi moral saja.

Namun ketika Islam diturunkan di jazirah Arabia yang tidak punya peradaban materialis
lalu tiba2 berhasil membangun peradaban materialis itu di seluruh dunia, maka tahulah orang2 bhw Islam itu bukanlah makhluk sepotong2.

Mereka yakin bahwa Islam adalah sebuah ajaran yang multi dimensi. Islam mengandung masalah materi dan rohani.

Ketika sisi aqidah dan fikrah bangsa Arab sudah tertanam dengan Islam,

ajaran Islam kemudian mengajak mereka membangun peradaban materialis yang menakjubkan dalam catatan sejarah manusia.

Pusat-pusat peradaban berhasil dibangun bangsa-bangsa yang masuk Islam dan menjadikan peradaban mereka semakin maju.

Logikanya, bila di tanah gersang padang pasir itu bisa dibangun peradaban besar dengan berbekal ajaran Islam,

maka tentu membangun peradaban yang sudah ada bukan hal sulit.

Itulah rahasia dan hikmah dibalik takdir ALLAH SWT menetapkan Nabi dan Rasul terakhir yang risalahnya berlaku untuk seluruh umat manusia,

harus beruwujud seorang Arab, yakni berbangsa dan juga berbahasa Arab.

Oleh : ustdaz Ahmad Sarwat, Lc

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.