Skip to main content

Hari Ini Bayar Besok Gratis


Sebuah pompa bensin memasang sebuah papan reklame yang besar dengan kalimat, "Hari ini bayar...besok gratis" Banyak orang yang berbondong - bondong antre mengisi bensin di tempat itu. Mereka berangan-angan untuk mendapatkan bensin gratis keesokan harinya. Namun malangnya, ketika mereka datang keesokan harinya dan meminta bensin gratis, penjaga pompa menunjuk kembali ke papan reklame agar orang-orang tersebut membacanya kembali. Dengan marah, orang-orang itu berkata, "Kapan datangnya hari esok" Jawabnya, tidak ada yang namanya hari esok. Anda harus memanfaatkan hari ini dengan sebaik-baiknya karena esok tak kunjung tiba.

Pekerjaan hari ini harus secepatnya diselesaikan, karena besok mempunhai tantangan yang lain. Jangan mengharapkan orang lain melakukannya untuk Anda, jangan berpikir terlalu lama, janganlah setengah hati memulainya, berikanlah segala yang terbaik untuk memulai dan menyelesaikannya. Strategi efektif dalam menghadapi penundaan adalah dengan "melihat" garis akhir dari tugas yang ingin Anda selesaikan. Selanjutnya, perhatikan secara seksama mengapa Anda menjnda penyelesaian tugas itu ? Hal hal apa saja yang jelas-jelas merintangi Anda mencapai suatu progres? Ajukanlah perganyaan pada diri Anda untuk mencari solusi pemecahan masalah. Janganlah terus melakukan penundaan, hal ini tidak akan pergi behitu saja. Sebaliknya, temjkanlah motivasi di balkk penyelsaian tugas itu. "Apa yang harus saya lakukan jika tugas yang harus diselesaikan kelihatannya begitu besar dan kompleks?"

Sering kali kita terlalu membesar-besarkan masalah dan mengecilkan kemampuan yang ada di dalam diri kita. Walaupun kelihatannya pekerjaan itu membutuhkan waktu "ratusan tahun" untuk diselesaikan, berhentilah untuk terus memikirkannya dan mulailah mengambil tindakan. Tepat sekali jika digambarkan bahwa kebiasaan menunda dapat dianalogikan dengan kartu kredit; setiap kali kita menggesek kartu itu serasa kenikmatan tanpa harus membayar saat itu. Namun, kita akan merasakan akibatnya ketika tagihan tersebut datang.

Cobalah merenungkan jawaban dari pertanyaan berikut ini, "Bagaimana cara memakan seekor gajah dewasa?" Dapatkah Anda menemukan sokusinya? Mungkin Anda langsung saja putus asa karena membayangkan seekor gajah dewasa yang besar dengan bobot lebih dari lima ton dengan dagingnya yang keras dan tak sedap untuk disantap. Pikiran ini tentu langsung saja menghentikan usaha Anda untuk mencari solusi dari tantangan ini. Mau tahu jawabannya? Sederhana, "Satj gigitan demi satu gigitan" Ya, masalah yang besar dan kompleks dapat diselesaikan secara bertahap. Contoh yang jelas, sapu lidi yang terdiri dari lidi-lidi yang digabung dalam satu ikatan sangat sulit untuk dipatahkan. Namun, jika Anda dapat memisahkannya satu per satu, anak kecil sekalipun mampu mematahkannya. Ingatlah untjk membagi sasaran-sasaran akhir atau goals Anda menjadi bagian-bagian yang mudah untuk dikerjakan. Tepat apa yang dikatakan George Lorimer, "Menunda hal yang mudah akan mengakibatkannya bertambah sulit, menunda hal yang sulit akan membuatnya tidak akan terselesaikan."
---Darmadi Darmawangsa

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.