Skip to main content

Bapak Professional



Jangan prnh brbicara di dpn TV yg sedang menyala, karna di depan TV pembicaraanya pasti bukan tentang "kita" tapi ttg "mereka yg di TV"


apabila ayah dan anak sama-sama ego, munculkanlah komunikasi anda dengan menghadirkan katalis

Karna sesungguhnya komunikasi itu tidak hanya kata2 yg terucap saja, tapi juga yang tak terucap (seperti body language, dsb)

Bagaimana memulai komunikasi dengan suami? Bertemulah dan mulai bicara.

cara memulai komunikasi adalah dengan membicarakan sesuatu yang sama-sama disukai

Coba "cium" aroma rumah kita, apakah "aroma surga" atau "aroma neraka."

apakah rumah kita beraroma kebahagiaan surga, atau panas seperti api neraka? itu menjadi indikator perjalanan keluarga

apakah keluarga kita makin dekat dengan surga? kalau ya pasti di dunia ini sudah merasakan aroma kebahagiaan surga

Jika ingin merubah sesuatu atau seseorang, mulailah dari melakukan perubahan pada diri sendiri dulu 

kalau sudah melampaui tahapan itu, apakah sudfah merasakan rumahku surgaku

Berikan pilihan kepada anak, apa yang mereka pilih akan memperlihatkan nilai yang mereka anut

Feedback bagi anak dan istri bisa diberikan dengan melihat reaksi,tindakan, pilihan, teman dan bahasa 

Setelah pembiakan nilai, perlu adanya feedback

ternyata pak @DodikMariyanto menjelang anak-anak tidur paling sering berbincang-bincang dengan mereka #bprof pasti saya sdh duluan tidur nih

Kalau istri ingin nasihatnya tidak dibantah suami, nasihatilah saat tidur XD 

menasehati anak saat mau tidur, pasti tidak akan dibantah oleh anak-anak, kata pak @DodikMariyanto di #bprof ya jelaaaaas pak

pembiakan nilai di keluarga harus dilakukan secara informal, bisa di meja makan, selesai sholat berjamaah, sepedaan bareng dll

Nilai-nilai dalam keluarga apabila sudah dirumuskan maka harus ada pembiakan nilai, ayo suami yang harus memulainya, anda adlh imam

Dengan membuat kesalahan, kita jadi terlatih bagaimana cara mengatasinya. Penting loh itu! :)

anak pertama biasanya akan menjadi korban orangtua saat tidak adanya kesamaan value di awal #bprof tosss untuk @enes_kusuma anak pertamaku
 
It's okay to my mistake, we learn from our mistake :)
 
kesamaan visi, bisa dibangun di dalam keluarga setelah terjadi kesamaan value
 
Hak kita sbg makhluq adlh berubah, hak Allah sbg kholiq utk menentukan perubahan
 
dasar pembentukan team di dalam keluarga adalah kesamaan values, di dalm perusahaan kesamaan visi
 
Lelaki baik-baik untuk perempuan baik-baik, begitu pula sebaliknya
 
for things to change, YOU must change first, kunci komunikasi suami istri
 
Understand first then to be understood  

Pemimpin keluarga saya, "A Home Team," sih cetar membahana tiada dua! 
 
it's okay to make mistakes as long as you learn from your mistakes, kunci komunikasi
 
Keluarga yang hebat membutuhkan pemimpin yang kuat, sang pemimpin inilah yang harus menentukan arah dan tujuan keluarga 
 
Belajarlah memahami pasangan terlebih dahulu sebelum mengutarakan keinginan kita  

Tapi tenang, selama komunikasi masih berjalan, konflik masih bisa di redam, tujuan bersama masih dapat digapai ;)
 
perbenturan nilai di keluarga akan menjadi nilai bersama apabila ada komunikasi
 
Tapi wajar kok jika sebuah pasangan pada awalnya mengalami benturan nilai, namanya juga menyatukan dua "kepala" yang berbeda
 
perbenturan nilai di awal menikah ini apabila tidak kuat akan membuat mereka berpisah baik secara fisik maupun psikis
 
baru ngeh aslinya suami atau istri kita
 
biasanya di awal menikah kita baru mengalami perbenturan nilai  

Ketika baru ketemu dg calon pasangan, biasanya yang keluar masih "manis-manis"nya, begitu udah nikah. JEDER. keliatan deh aslinya :D
 
aspek ayah sebagai penerus nilai, memerlukan pengulangan, konsistensi  

sebagai manusia, ketika aspek genetis ini sudah tidak berlanjut, maka aspek penerus nilai akan tetap berlanjut 
 
Tapi, aspek genetis saja nggak cukup. Prinsip yang dianut pun harus sejalan dengan orang tua :)  

Secara naluriah, manusia ingin memiliki keturunan genetis, jadi wajar kalau orang tua khawatir jika anaknya belum punya momongan
 
naluri manusia berikutnya adalah penerus nilai, maka orangtua akan gelisah kalau anak-anaknya berbeda nilai dengan dirinya  

naluri alamiah makhluk hidup adalah kebadian faktor genetik, shg banyak org yg mengalami kegelisahan ketika tdk memiliki keturunan
 
anak pak @DodikMariyanto si @ara_moo pernah berprinsip kita ini lahir dari keluarga abnormal:
 
para suami, silakan saling mempersepsikan keluarga anda secara bersama dengan istri dan anak anda
 
kita diminta melihat keluarga anda kira - kira normalkah keluarga anda? normal kanan atau normal kiri ?
 
Buat yang ikhwan nih, nanti kalau sudah siap menikah, meminanglah layaknya gentleman. Anggap aja lagi ngelamar kerja jadi suami ;p
 
apakah keluarga anda adalah keluarga "ya sudah lah" suami istri sama-sama kerja, bukan bekerja sama
 
Keluarga yg tujuannya sendiri-sendiri, jarang ngobrol bareng (krn ga nyambung), bingung karepe dewe, itu definisi keluarga KERUMUNAN
 
kupinang kau dengan share vision, share mimpi adinda
 
Keluarga = team, ada leader, system, management, shared vision dan shared values
 
Apabila keluarga memiliki tujuan yg sama, memiliki sbuah sistem, memiliki pemimpin, dan pny yel2 (hehe) maka bisa disebut sebuah team
 
coba refleksi pada diri kita, apakah kita termasuk keluarga yg disebut sbg team atau gerombolan  

beberapa elemen team di perusahaan, team OR tidak akan beda jauh dengan team keluarga
 
sebuah keluarga disebut sebagai team kalau punya goal, visi, yel-yel hahahaha
 
fatherless family aada ayah tapi serasa tidak ada, kehadirannya tidak dirasakan oleh anak dan istrinya
 
@septipw, @enes_kusuma, @DodikMarianto.
sumber : chirpstory.com
 

Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.