Skip to main content

Mengubah Kesalahan Jadi Keuntungan


Jika kamu melihat seorang teman berbuat salah, tahanlah dirimu untuk nggak memvonis atau menyalahkan. Cobalah cari sisi lain dari kesalahan itu! Jangan-jangan, ada sesuatu yang bisa kamu petik dari kesalahan tersebut. Bahkan, Arthur Fry bisa mendapatkan uang yang melimpah dari kesalahan teman kerjanya.



Ceritanya dimulai pada 1970 ketika Spencer Silver sedang melakukan penelitian di laboratorium kerjanya pada perusahaan 3M, sebuah industri kimia yang menghasilkan berbagai jenis lem dan alat perekat. Silver ditugaskan untuk meramu formula lem jempolan yang daya rekatnya kuat abis. Eeeh ..., apa mau dikata. Ternyata, hasil ramuannya jauh dari apa yang direncanakan. Lem racikan Silver malah memiliki daya tempel yang sangat payah.

 Bukan hanya itu, lem itu sangat sulit kering. Meskipun lem racikan Silver nggak dilempar ke tong sampah, nggak ada yang tahu akan diapakan lem tersebut. Hingga pada Minggu pagi, empat tahun kemudian, suatu peristiwa penting terjadi. Seorang peneliti 3M rekan kerja Silver bernama Arthur Fry sedang menyanyi di gereja. Dia membutuhkan kertas-kertas kecil untuk menandai buku nyanyiannya. Tetapi, dia ingin kertas itu bisa menempel pada buku tersebut sekaligus bisa dilepaskan lagi tanpa meninggalkan bekas yang merusak kertas tersebut. “Tring!” Maka, ia teringat pada lem yang empat tahun lalu diracik oleh Silver.

Fry hanya memerlukan sedikit eksperimen untuk menciptakan produk itu sebelum akhirnya produk yang diberi nama Post-it! Post-it ini dipasarkan oleh
perusahaan 3M ke seluruh penjuru dunia pada 1980. Kini, kertas Post-it itu bisa kita temukan menempel di buku-buku, komputer, dan hampir di semua ruang kerja,
kantor, serta rumah-rumah di seluruh dunia.

Perusahaan 3M mendapat keuntungan yang sangat besar dari penjualan produk ini. Nggak ada yang menduga kalau sebuah kesalahan bisa menghasilkan uang jutaan dolar dan melahirkan sebuah benda yang punya fungsi. Spencer Silver melakukan kesalahan dan Arthur Fry menemukan sisi lain dari kesalahan itu. Karena itulah, nama Fry lebih dikenal dan sering disebut-sebut sebagai pencipta Post-it daripada Silver yang menemukan formula lem itu.

Jika kamu diminta memilih, mau jadi Silver atau Fry? Ssst... saya beri tahu, kamu bisa menjadi Silver dan Frysekaligus. Cobalah buka arsip kesalahan yang pernah kamu lakukan pada waktu yang telah lewat. Carilah beberapa kesalahan yang sudah kamu buat, lalu pikirkan apakah ada sisi lain dari kesalahanmu itu? Jangan-jangan, ada sebuah kesalahan yang kamu buat dan bisa kamu olah menjadi energi baru untuk menjalani hidup kamu dengan lebih asyik. Oke, selamat mengolah kesalahan!
---irfan amalee


Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

CTRL + Z

saya akan mengutip sebuah kata yang dipake tagline di buku Change-nya Rheinald Kasali. Dia bilang, “Sejauh apa pun kamu sudah melangkah, berbaliklah!”

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.