Skip to main content

Cinta dan Sayang Nya



Pada hari ini saya mau mereview penjelasan yang sangat epic dari Ust. Nouman Ali Khan tentang dua nama Allah Swt. yaitu : ArRahmaan dan Ar-Rahiim : 2 kata ini dapat kita temukan di surah Al-Fatihah. surah yang wajib kita baca di dalam sholat. Ar-rahmaan sering diterjemahkan : Yang Maha Pengasih. Ar-rahiim : Yang Maha Penyayang. mari kita lihat lebih dalam, Ar-rahmaan dan Arrahiim berasal dari akar kata yang sama, yaitu rahm yang jika liat maknanya adalah kandungan/rahim yang terletak di dalam perut ibu. kata ini sudah diserap dalam bahasa Indonesia yaitu Rahim. Apa makna tersirat dari rahm yang bisa kita ambil: 2 kata yaitu Cinta dan Kasih sayang. bayangkan betapa cinta dan sayangnya seorang Ibu terhadap anaknya di dalam kandungan. Apa perbedaan keduanya?Mengapa Ar-rahmaan diterjemahkan dengan Maha Pengasih. mari kita lihat, Arrahmaan jika kita lihat atribut katanya, ada tambahan kata "aan" diujungnya. kata  dengan atribut ini minimal punya 3 kualitas. 3 kualitas dari Ar-Rahmaan, yaitu : 
    • Bersifat Ekstrem (isim Mubalagah):sesuatu yang di atas normal, jika rahm diartikan cinta dan kasih sayang, maka rahmaan memiliki makna : Cinta dan Sayang yang amat sangat tingginya/besarnya/ luasnya. di luar apa yang kita bisa bayangkan.
    • Terjadi saat ini juga: kejadian yang berlangsung saat ini, detik ini, dan seterusnya. contoh : apa beda pernyataan berikut : dia orangnya sabar, dia sedang sabar?pernyataan pertama melukiskan sifat alaminya yaitu sabar, walaupun saat itu dia sedang tidur. pernyataan kedua melukiskan orang itu sedang bersabar saat itu. kata Ar-rahmaan memiliki kualitas yang kedua, dengan kata lain. tidak hanya Allah memiliki Cinta dan SayangNya, Namun Cinta dan SayangNya sudah ia berikan kemaren saat ini detik ini dan seterusnya. Saat anda sedang menghembuskan nafas, saat itulah anda sedang menerima dan merasakan Cinta dan SayangNya. Adakah anda merasakannya?
    • Dapat hilang /temporer : seperti halnya kata "amat sangat lapar (Jau'aan)", bisa hilang jika kita makan. atau "amat sangat haus('Atsyaan)", bisa hilang jika kita minum, atau "amat sangat marah(Ghadbaan)", bisa hilang jika diberi halnya yang menggembirakan. maka Ar-rahmaan dapat hilang jika kita sendiri yang menghilangkannya/memutusnya. Itulah mengapa Allah mengatakan "janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah".Q.S. Yusuf : 87.
Sedangkan kata Ar-rahiim, dari atribut kata yang dimiliki, ada 2 kualitas, yaitu :
  • selalu ada/permanen 
  • tidak harus terjadi saat ini. seperti pernyataan Orang itu sabar, tidak mesti dia sedang bersabar saat itu, bisa jadi dia sedang tidur.
Hikmah kata Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim berdampingan :
  • Seorang yang sangat lapar dan butuh makan saat ini juga tidak mungin kita bertanya besok mau makan apa?
  • manusia sifat alaminya tergesa-gesa. kebutuhan saat ini harus terpenuhi dulu baru berfikir masa depan.
  • Arrahman=saat ini; Arrahiim=masa depan.
Semoga Allah menggolongkan kita termasuk hamba yang senantiasa memperoleh dan merawat cinta dan kasih sayangNya saat ini dan akan datang.


Comments

Popular posts from this blog

Pesan M. Natsir Untuk Para Guru

Mohammad Natsir, salah satu Pahlawan Nasional, tampaknya percaya betul dengan ungkapan Dr. G.J. Nieuwenhuis: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.” Menurut rumus ini, dua kata kunci kemajuan bangsa adalah “guru” dan “pengorbanan”. Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak “guru-guru yang suka berkorban”. Guru yang dimaksud Natsir bukan sekedar “guru pengajar dalam kelas formal”. Guru adalah para pemimpin, orang tua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan. “Guru” adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.

Huruf Al-Quran Nggak Gundul Lagi

Jika kamu membaca Al-Qur'an asli yang diterbitkan pertama kali, yang disebut mushaf utsmani, dijamin seratus persen bakal pusing tujuh keliling. Masalahnya, huruf-hurf pada mushaf itu nggak disertai titik dan tanda baca atau harakat.  Kamu pasti akan kesulitan membedakan huruf ba yang memiliki satu titik dengan ta yang mempunyai dua titik. huruf sin dengan syin pun dijamin ketuker . Tidak hanya itu, mushaf itu juga nggak dibubuhi tanda fathah, kasrah, dan tanda lain, sehingga kamu akan kesulitan membaca vocal a,i, e, dan o.

Harga Sebuah Kebebasan